“JAWABAN TERINDAH”
Hmmmm … Cinta???
“AKu belajar banyak dari cinta”, itu kata-kata Tiara sebelum Tiara meninggalkan semua orang yang dia sayang.
Tiara mulai mengerti cinta ketika dia bertemu dengan Danang, tapi hubungannya dengan Danang tak berjalan lama sampe akhirnya Tiara bertemu dengan Aya… cowok tajir, ganteng dan mapan. Dia adalah cowo lulusan sekolah favorit yang sekarang menempuh pendidikan “AKPOL” di Semarang.
Aya adalah cowok yang sangat setia, tapi kesetiaan Aya tak juga meluluhkan hati Tiara. Aya sangat mencintai tiara, sampai hamper semua keinginan tiara dia penuhi..Aya pun sudah memperkenalkan tiara kepada keluarganya. Tiara kenal baik dengan keluarga aya, apalagi dengan ibu dan adik aya..Mereka sering berbelanja bersama. Indah memang,tapi tiara tak BISA membohongi perasaannya sendiri, Tiara tidak mencintai Aya..Sampai pada suatu saat Tiara mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan dengan Aya.
Keputusan ini memang sangat berat, karena tiara tau dengan memutuskan hubungannya dengan satria itu berarti memutuskan hubungannya dengan keluarga aya.
“Tapi aku gak mungkin bohongin perasaan aku sendiri dan perasaan aya selamanya..” Batin tiara
“Bhi, kayaknya aku gak pantes buat kamu dan aku juga ga bisa nungguin kamu disini lama, aku takut nanti aku malah ngehianatin kamu mending kita sampe sini aja Bhi…aku takut nyakitin kamu”. Tut…tut…tut….Tiara pun menutup teleponnya.
Itu kalimat terakhir yang Tiara ucapkan ditelepon sebelum Aya pergi untuk mengikutii pendidikan “AKPOL”. Tiara tau benar apa yang Tiara ucapkan menyakiti hati Aya, itu alasan Tiara memilih mengakhiri hubungannya lewat telepon dan benar-benar pergi dari kehidupan Aya.
Aya pun bingung dengan keputusan Tiara ini, Aya bingung dengan apa yang baru saja dia dengar diHP yang masih ia dekatkan ditelinganya. tapi apa yang bisa Aya lakukan, Aya hanya BISA menahan air matanya, mau tidak mau Aya harus berangkat ke
Ibu Tiara pun menyesalkan keputusan Tiara ini.
“Mama…minta kamu balik sama Aya” bentak Ibu Tiara.
“Tapi, Tiara gak bisa mah, Tiara ga bisa cinta sama Aya …”
“Kenapa???” dia cowok yang mapan, dia sempurna, bahkan kamu udah kenal baik keluarga Aya, kurang apa lagi??”.
“Enggak, mah Tiara ga butuh itu, Tiara Cuma pengin ada cowok yang bisa buat Tiara nyaman dan bisa jadi diri tiara sendiri, tapi Tiara gak dapetin itu semua dari Aya…” jawab Tiara sambil ngeluyur keluar rumah buat nongkrong ditempat karaoke dengan sahabat-sahabatnya. Sesampainya ditempat nongkrong, disana sudah ada Tiwi dan Via.
“Are you oke???” tanya Tiwi
“Very well” jawab Tiara
“Very well kok cemberut sih, kenapa bu… … ….???”
“Udah sih jangan cemberut gitu dong,, besok
Tiara pun tersenyum, “Pantai yukh…” ajak Tiara
“Yu..u…u..k” jawab Tiwi dan Via
Mereka memang selalu pergi ke pantai kalo ada masalah.
“
. . . . . . . . .
Minggu 13 Oktober pun benar-benar datang.
“Ini saatnya aku lupain semua masalah aku” ucap Tiara dalam hati.
Dreams come true, mereka benar-benar pergi ke
Rifki, cowok lugu dan baik yang jatuh cinta sama Tiara. Tiara adalah cewek pertama yang bisa meluluhkan hati Rifki dan cewek pertama yang udah nyakitin Rifki.
Tapi Rifki masih saja mencintai Tiara, padahal Tiara udah jahat banget sama Rifki. Dulu Tiara mutusin Rifki dengan alasan yang gak jelas.
“Aku gak bisa lanjutin hubungan ini sama kamu, maaf …aku takut nyakitin kamu lebih dari ini, kamu terlalu berharga untuk disakiti” itu kata-kata Tiara saat memutuskan hubungannya dengan Rifki.
Sebenarnya Tiara adalah cewek yang baik dan tidak pernah menyakiti cowok, tapi Tiara berubah menjadi cewek yang jahat dan suka ganti cowok gara-gara Tiara mencari sesosok Danang cowok yang sangat Tiara cintai. Tapi hubungan mereka tidak pernah disetujui Dhoni, kakak Tiara. Tiara pun memutuskan untuk mengakhiri hubungannnya dengan Danang, karena Tiara sangat menghormati kakaknya. Saat Tiara mencoba mempertahankan hubungannya dengan Danang, Dhomi tetap tidak setuju dengan hubungan mereka berdua.
“Apa yang kamu harepin dari seorang pemabuk kaya Danang??” bentak Dhoni saat Tiara mencoba mencari tahu alasan kakaknya yang tidak suka dengan Danang.
“Kak, dia bukan pemabok dia emang pernah minum tapi Cuma beberapa kali, apa itu pantas dibilang pemabok???”
“Itu sama aja de, dia gak bener… dia gak pantes buat kamu…!!”
“Pleaze kak, kalo pun dia gak bener…ijinkan aku buat ngerubah dia jadi bener, Tiara yakin kalo dia itu sebenarnya baik, Cuma dia salah milih temen aja”
“Sekali kakak bilang ga, tetep ga!!! Kenapa sih kamu gak nurut de????”
“Kenapa sih kakak ga kasih aku sedikit aja kepercayaan, kenapa kakak ga kasih aku sedikit kebahagiaan, dulu waktu aku deket sama anak band apa kakak boleh?? Trus waktu aku deket sama anak Club apa kakak nginjinin aku jadian sama dia?? Sekarang aku deket sama Danang juga ga diijinin, terus cowok kaya apa yang boleh deket sama aku kak??? apa aku harus pacaran sama cowok yang tiap hari pake sarung dan pakaian muslim??? Itu yang kakak mau…kakak jahat !!!”.
“De, kakak tuh sayang banget sama kamu, itu alasan kenapa kakak pilah-pilih cowok yang deket sama kamu, kakak gak mau kamu salah pilih”.
“Tapi, gak harus gini kak caranya, kakak sama aja nyiksa aku”.
“Kakak bilang putus, tetep putus harus …!!! Ini tuh buat kebaikan kamu…!!!” Bentak dhoni.
Tiara pun keluar dari rumahnya dan pergi kepantai sendiri..
Tiara bingung apa yang harus tiara lakuin, siapa yang harus tiara pilih.. orang yang sangat dia sayang atau orang yang paling tiara hormati..
akhirnya Tiara pun lebih memilih untuk mengakhiri hubungannya dengan danang, Tiara pun benar-benar memeutuskan Danang, walaupun sebenarnya Tiara gak bisa jalani hari - harinya tanpa Danang disisinya.
Tiara benar-benar mencintai Danang karena Dananglah satu-satunya cowok yang bisa ngebuat Tiara nyaman dan be her self.
. . . . . . . .
“What???”
Itu ekspresi Tiara saat dia tau kalau Satria cowok yang terkenal di sekolahnya suka sama Tiara.
“Yupz… Satria, gitaris itu dia suka sama kamu loh” jawab sahabatnya.
“Me ????????????”
“Yes you are”
“Gila… gak mungkin lah ….????”
“Why not??? Semuanya mungkin” “
“Gak lah, Satria
“Kalo boleh jujur sih aku ga setuju kamu deket sama Satria” serobot Tiwi.
“Kenapa???”
“Aku tau siapa Satria, dulu dia pernah deketin aku, tapi aku gak mau, kata cowoku sih Satria itu cowok yang suka permainin cewe, Ita dan Okta korbannya”.
“Oya…??? Huh tenang aku ga akan suka sama Satria kok”
“Aku Cuma gak mau sahabat aku jadi korban berikutnya”
“Oke, ibu bawel, udah sih lupain aja, kita
Tapi Tiara ga sepenuhnya percaya sama sahabatnya. Tiara pun mulai bimbang dengan perasaannya, sampe akhirnya Tiara mencoba membuka hatinya buat deket sama Satria dan mencari tahu sebenarnya sifat Satria. Tiara pun mulai dekat dengan Satria, Satria mencoba mendekati Tiara dengan memberi perhatian pada Tiara. Satu hal yang Tiara gak pernah tau dari Satria, ternyata Satria itu romantiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiis banget.
. . . . . . . . . .
“Huh…1 minggu sudah holiday di Bali, pulang kampung deh” ujar Tiara
“Bye_bye my beth room, I’ll miss you so much” kata Tiwi
“Hahahahahahahah … Aku pulang kampung mak.. Bawa salak bali pula” Teriak Via
“Hmmmmmmmmmmmm……… pada gila apa yah, kok pada segitunya sih??????????” Gerutu tiara dalam hati.
“Yaudah cabut yuuuuuuuuuuk, kalo kelamaan kalian disini takutnya gila nya tambah parah….” Ajak tiara
“Mereke pun keluar dari kamar sambil membawa koper mereka masing – masing.. Tapi ternyata satria sudah menunggu tiara di depan kamar tiara.
“Morning sweet girl” Sapa satria pada tiara
“Morning… kok kamu udah di depan kamar ku sih??????????” jawab tiara
“kenapa emang nya cantik?????????????”
“ega papa sih, yaudah kita ke bus yuuuuuuk…”
“hayouuuuuuuuuuuu,, tapi, boleh bawain koper kamu
“Why not???????????? Asal gak ngrepotin and gak minta bayar ajah…” Ledek tiara
“ega dong, apa sih yang gak buat my sweet girl”
Tiara pun tersenyum mendengar rayuan satria, tapi tidak dengan via dan tiwi.. mereka ber dua masih belum BISA menerima kedekatan tiara dengan satria…
Suasana malam di bus pun semakin ramai, semua siswa bergembira, bercerita dengan teman – temannya yang sempat terpisah karena beda kamar.
Hutan demi hutan mereka lewati, malam itu pun semakin dingin ketika tepat pukul 1 dini hari bus yang mereka tunggangi menjumpai kemacetan di hutan bakau yang sangat lebat.
“Dingin
“Hu’uH ni, Lupa gag bawa jaket.. He_He_He” Jawab Tiara
‘Huh dasar orang aneh, udah tau mau pergi jauh,lama pula..malah gak bawa jaket”
Satria pun mendekat kebangku tiara..
“Juteg…” Panggil Satria dari balik badan tiara
“Kenapah Jelek????” Jawab Tiara
“Nih, Pake ajah” Kata satria sambil mengulurkan jaketnya ketangan Tiara…
“Lah Jelek sih pake apa kalo jaketnya dipake aku??????????”
“Gag papa, pake ajah,,ga usah bawel” Jawab satria
“Yaudah, Thanks yua…” Jawab tiara
Wajah Rifki pun berubah menjadi kesal ketika dia melihat satria yang menghampiri tiara dan memberikan jaketnya untuk Tiara.
Begitu lah Rifki, cowo cakep yang lugu dan pemalu, dia masih sangat menyayangi tiara tapi dia tak pernah berani untuk mengungkapkannya.
Rifki sangat kecewa pada dirinya sendiri, padahal dia sudah merencanakan kalo
Tapi semua rencana itu kandas karena rifki tidak berani mendekati tiara dan satria telah mendahuluinya.
. . . . . . . . .
Setelah sampai di rumah, Tiara Lost contact dengan Satria, Tiara menjauhi satria.. itu semua Tiara lakuin karena sahabat-sahabat Tiara tidak suka dengan Satria.
Dua minggu berlalu, akhirnya Satria mencoba beraniin dirinya untuk menyatakan perasaannya ke Tiara, satria pun datang kerumah tiara.
“Tok… Tok… Tok…”
Tiara pun keluar dari kamarnya dan membukakan pintu
“Satriaaaa?????????” Tanya tiara dengan heran. Tiara pun bingung dengan seseorang yang berdiri didepan pintu rumahnya.
“Haiiiii” sapa satria
“Haiiiii juga…. Kok tau rumah ku sih?????????”
“Ya dong”
“yaudah masuk yuuuuuk”
Mereka berdua pun masuk kedalam rumah…
“Hmmmmmmmm, gimana kabarnya??????? kok sekarang nomor nya gak aktif sih, kenapa?????? Mau jauhin aku yah?????” Tanya satria
“gak papa sih, pengen ganti kartu ajah… mang harus kasih kabar?????” jawab tiara
“kenepa sih kamu berubah gini????? Aku tuh saying sama kamu, kamu tau itu
“ega kok, aku Cuma gak mau sahabat-sahabat aku marah aja… kamu tau
“Aku Cuma pengen kamu dengerin isi hati kamu, bukan ucapan temen-temen kamu, kamu berhak nentuin apa yang kamu mau”
“aku ga mau kehilangan sahabat – sahabat terbaik aku Cuma karna cowok..aku gag mau itu terjadi”
“Kalo kamu mau kita bisa jelasin sama – sama ke sahabat – sahabat kamu, Kalo sahabat – sahabat kamu saying sama kamu pasti mereka mau kasih kamu sedikit aja kebahagiaan..pleas kasih aku kesempatan, aku janji ga akan kecewain kamu..Aku saying banget sama kamu” Ucap satria.
Akhirnya Tiara pun menerima Satria untuk jadi kekasih hatinya. Awal pertama Tiara terima Satria memang bukan karena rasa sayang. Tapi semakin hari Tiara jadi simpati sama Satria. Karena Satria cowok pertama yang paling ga suka liat Tiara ga pake jilbab.
Tiara bener-bener ga nyangka seorang Satria yang anak band, paling benci liat Tiara lepas jilbab.
Hari demi hari Tiara lewati dengan Satria.
Tiara fikir Cuma Satria yang bisa gantiin Danang di hati Tiara. Tapi Tiara salah, disaat Tiara mulai sayang sama Satria. Satria malah ngelepasin Tiara buat Aya, mantan Tiara.
“Aku relain Tiara buat kamu, asal kamu janji sama aku kalo kamu gak akan pernah ngebuat Tiara meneteskan air matanya” ucap Satria pada Aya.
Padahal didepan Tiara, Satria masih say love.
Ayapun bingung dengan keputusan Satria yang tiba-tiba merelakan Tiara buat Aya. Padahal yang Aya tau Satria benar-benar sayang sama Tiara. Akhirnya Aya pun mencoba bertanya kepada Tiara kenapa Satria meminta Aya balik dengan Tiara.
“Kamu ada masalah sama cowomu?” tanya Aya
“Ega.. kenapa??” jawab Tiara
“Yang bener?? Kalo ga ada masalah kenapa Satria nyuruh aku buat balik sama kamu??”
“Balikan???”
“Iya, balikan….!!!”
“Makasih buat infonya”. Tut…tut…tut… Tiara pun menutup teleponnya
Tiara mencoba menghubungi Satria, Tiara benar – benar marah dengan satria ..
“Aku kecewa sama kamu, kamu jahad !!!!”
“Maksudnya apa???” Tanya Satria dengan heran
“Kalo kamu mau mutusin aku, kamu bisa ngomong langsung ke aku, gak harus kaya gini. Aku kecewa banget sama kamu”
“Sumpah..!!!! honey gak tau maksudnya yang, pleaz jangan becanda, gak lucu my lovely”.
“Kamu yang gak lucu, gila yah kamu munafik banget. Sumpah aku kecewa sama kamu”.
Tut..Tut..Tut. Tiara pun menutup telfonnya.
Satria pun mencoba menghubungi Tiara, tapi Tiara mengabaikan panggilan dan messages dari satria. Tiara benar-benar kecewa sama Satria, padahal Tiara sudah mulai sayang sama Satria, Tiara mulai tau kalo cinta itu butuh pengorbanan dari Satria. Tiara sudah berkorban banyak buat Satria.
“Aku salah apa sama Satria, Vi??” tanya Tiara
“
Tiara pun menceritakan semuanya ke Via
“Udah-udah jangan nangis, harusnya kamu dengerin dulu dong penjelasan Satria, mungkin ini Cuma salah faham”.
“Salah faham???” dia jelas-jelas nyuruh Aya balik sama aku, apa itu salah faham?? Aku kurang apa? Dia minta aku temenin dia festival band dari jam 1, kehujanan sampe jam 10 malem aku mau Vi,aku temenin dia.. padahal kamu tau aku ga pernah pergi sampe selarut itu, dan aku relain waktu ngumpul aku sama kalian berkurang demi apa Vi? Cuma demi temenin Satria, tapi apa balasan Satria?? Dia relain aku buat Aya, aku kecewa Vi, aku benci sama dia.. aku ga mau kenal dia lagi”.
“Iya aku tau gimana perasaan kamu, tapi aku yakin ko kalo Satria ga bermaksud lepasin kamu, karena aku tau Satria sayang banget sama kamu, kasih Satria waktu buat jelasin dong, biar kamu juga tahu kenapa Satria lakuin itu”
“Gak, Vi gak akan pernah… aku gak mau ketemu dia lagi”
“Yawdah kamu tenangin diri dulu yah”
HP via pun berdering.. Ternyata ada panggilan dari satria. Via pun menjauh dari Tiara.
“Bentar yah, papah telfon” Kata via
Via terpaksa berbohong kepada sahabatnya itu karna dia tau kalo tiara tahu itu dari satria tiara pasti melarangnya untuk mengangkat panggilan iti.
“Yhup” Jawab Tiara
. . . . . . . .
“Hallo”
“Halloh Vi, kamu lagi sama tiara gak?????” Tanya Satria
“ya, Kenapa iia???”
“Aku BISA ngomong sama dia gak?????????”
“Hadugh iia, mending jangan sekarang degh…”
“Kenapa??????????? Aku pengen banget jelasin semuanya ke Tiara”
“Ya, aku tau, tapi percuma kalo kamu jelasi sekarang…pasti tiara gak mau dengerin penjelasan kamu”
“Terus aku harus gimana??????????? Aku gag mau ada yang salah faham”
“Hmmmmmmmmmmm…… Mending kamu dateng ajah kerumah Tiara besok, Trus kamu jelasin sebenernya kenapa kamu nyuruh aya balikan sama tiara. O.K?????????”
“Hmmmmmmmmmmmm……… Yaudah, Thanks ya Vi buat waktu dan sarannya”
“You are welcome”
. . . . . . . . . .
Keesokan harinya Satria datang kerumah Tiara dan mencoba untuk menjelaskannya.
“Yang, pleaaz dengerin honey” ucap Satria
“Dengerin apa lagi??” kayaknya semuanya udah jelas, kamu jahat …!!!!!!!!!!!”
“Pleaz dengerin dulu yang, aku ga maksud buat nglepasin kamu, aku bisa gila hidup tanpa kamu, aku cuma pengen ngebuat Aya malu dan ga ganggu kita lagi”
“Dengan nglepasin aku??????????? Bodohnya aku gak dengerin sahabat-sahabat aku kalo kamu tuh cowok brengsek…..!!!!!!!!!! cowok yang suka permainin cewek…cowok yang gak pernah ngehargai cewek…!!!!!!”
“Yang, ituh semua salah… Asal ayang mau tau aku rela lakuin apa ajah asal kamu bahagia, meskipun itu ngebuat aku sakit… aku BISA relain kamu sama Aya meski hati ini sakit, tapi aku akan tetep mencoba untuk tersenyum, karena cuma senyum kamu yang bisa buat aku tenang di sisa umurku. Sahabat-sahabat kamu emang bener, aku tuh cowok yang gak bener, tapi itu dulu, sebelum aku ketemu sama kamu… aku bener-bener tau arti cinta dari kamu” jelas Satria.
Tapi Tiara tetap tidak percaya dengan alasan Satria.
“Pleaz mulai sekarang, jangan ganggu aku lagi, aku benci sama kamu. Aku kecewa sama kamu.”
Satriapun meninggalkan rumah Tiara dengan mata berkaca-kaca, hati Tiara pun tak karuan, dia merasa sesak di dadanya karena cintanya pergi dengan perginya Satria …
. . . . . . . . . . .
Saat Tiara jatuh,, saat tiara terluka karena kekecewaan yang satria kasih Danang datang kembali dalam hidup Tiara, Danang datang dengan semua perubahan kebiasaan-kebiasaan negatifnya yang kini sudah hilang. Tidak minum, tidak merokok dan tidak urakan lagi.
Sore itu, Danang mengajak Tiara jalan.
Sesampainya di pantai, Danang melihat Tiara yang tidak ceria seperti dulu.
“Kok cemberut gitu, terpaksa yah, jalan sama aku?” tanya Danang.
“Ega kok, cemberut gimana????????? Cantik gini,” jawab tiara
“Cantik sih iya, Tpi cemberutnya takut euy..”
Tiara tersaenyum mendengarkan jawaban danang…
“ade, ada apa sih??? Kalo lagi ada masalah cerita ajah, pasti aku dengerin..”
“Aku benci sama keadaan ini, napa ketika aku udah bisa terima cowo selain kamu, ternyata cowo itu malah kecewain aku, kenapa aku bisa sayang sama dia?? Kenapa dia ga pernah liat dari pengobanan aku?? Apa salah aku??”
Tiara pun menceritakan semua masalahnya ke Danang.
Air mata Tiara pun tak terbendung lagi, airmatanya jatuh berurai membasahi pipinya.
“Kalo emang menangis itu bisa buat semua masalah kamu ilang, kamu boleh menangis, bahu aku akan selalu ada buat kamu bersandar”
Tiara pun bersandar di bahu Danang.
“Udah ah, jangan nangis terus, jelek tau kalo mewek, kaya bebek,wekwekwek” Ledek Satria, Tiara pun tersenyum karena ledekan Danang.
“Liat deh, ada bintang tuh, inget gak dulu kita sering banget liat bintang disini, aku pernah kasih surprise waktu kamu ultah disini, kita rayain 1 Tahun jadian kita diperahu itu, dibawah sinar rembulan itu aku kecup kening kamu, aku gak akan pernah lupain semua sweet memories itu I still loving” ucap Danang sambil memegang tangan tiara dengan erat.
Tiara pun terharu dengan kata-kata Danang. Perasaan kesal dan kecewa terhadap Satria pun sejenak berganti dengan rasa sayang yang mulai tumbuh lagi untuk Danang. Sepulang dari pantai Danang mengajak Tiara untuk makan ditempat pertama kali mereka jadian.
“Tuhan, kenapa hari ini serasa mengulang semua kenangan indahku dengan Danang???” kenapa perasaan itu muncul lagi??” batin Tiara.
1 bulan berlalu, Tiara dan Danang pun semakin dekat, sampe akhirnya mereka berdua balikan.
Begitu juga dengan Satria yang kini sudah bahagia dengan Biant cewek pengganti Tiara.
. . . . . . . . . . .
Setelah berbulan-bulan Tiara lost contact dengan Satria, kemudian Satria datang kembali dalam kehidupan Tiara dengan kelembutannya. Tiara mulai dekat lagi dengan Satria ketika Tiara dan Satria sama-sama lagi break sama pacarnya masing-masimg. Tiara berharap dengan dekatnya Tiara dengan Satria lagi Tiara bisa memperbaiki hubungannya dengan Satria yang semakin rumit, Tiara Cuma berharap bisa menjadi teman Satria, tapi ternyata Satria berharap lebih, Satria berharap Tiara bisa balik dengan Satria, tapi Tiara menolak untuk kembali dipelukan Satria.
Hari Sabtu pun datang, setiap hari Sabtu Danang pulang dari tempat kuliahnya buat ketemu sama Tiara. Sabtu itu pun seperti BISAanya Danang dan Tiara jalan. Ketika mereka lewat depan studio tempat nongkrong Satria, Satria meilhat mereka berdua, Satria pun benar-benar marah dengan Tiara.
Satria mengirim SMS kepada tiara dengan penuh makian, tiara bingung dengan sikap satria.
“
“Yaudahlah, mungkin aku memang tak ditakdirkan untuk berteman dengan satria..Thanks God buat semua jawaban ini, ternyata Cuma Danang yang bisa ngebuat hidup aku nyaman, yang bisa buat aku tersenyum, yang bisa buat aku tenang disisa umurku” ucap Tiara dalam hati.
. . . . . . . . . .
“Selama ini aku pergi bukan berarti aku lupain kamu, tapi aku pergi karena aku belajar jadi orang yang bener-bener bisa kamu cintai yang bisa kakak kamu terima” ucap Danang
“Thanks beibz.. aku percaya sama kamu dan aku gak mau kehilangan kamu lagi. Love you so much”
“Love you too my sweet girl”
Tiara pun percaya kalo Danang bener-bener sudah berubah. Hari-hari Tiara pun terasa semakin indah dengan kembalinya Danang disisinya.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan tiara & danang melewati hari-hari nya dengan penuh rintangan dan liku-liku cinta yang semakin menguatkan cinta tiara & danang.
Tiara sadar benar bahwa cinta itu bukan hanya kebahagiaan saja..namun cinta juga bisa mengajarkan rasa saling menghormati,menghargai,menjaga perasaan dan tak ketinggalan pula rasa kecewa dan sakitnya kehilangan orang yang paling kita sayangi.
Kita bisa banyak belajar dari cinta karena cinta itu adalah anugerah terindah..tanpa cinta kita tak akan pernah tau beriburasa yang ada.
Sekian dari sang penulis, nta maaf bila ada kata2 yang menyinggung perasan anda..
“SALAM HORMAT SELALU DARI SANG PENULIS”
Recent Comments